Saturday, August 31, 2013

Saat Boneka Bercerita :') part 1

Saat Boneka Bercerita








Aku tak pernah tahu apa salahku. Sebelumnya, hidupku sempurna, indah dan
berwarna, tapi sekarang semuanya berbeda. Aku sudah kehilangan hal-hal
yang paling aku cintai. Kehangatan yang biasa aku rasakan, tawa yang
biasa aku dengar, dan rasa cinta yang biasa kusaksikan. Semuanya telah
hilang karena sebuah kesalahan, kesalahan siapa? Bukan salahku!



Aku masih ingat dengan jelas setiap detil kejadian yang
terjadi hari itu. Aku sedang berdiri dengan tenang bersama beberapa
temanku saat seorang cewek manis menyentuh hidungku dan menarik telinga
kecilku, "Yang ini, bagus nggak?" dia bertanya pada seorang cowok yang
berdiri di sampingnya. Aku menatap cowok itu, usinya sekitar 19 tahun,
kurasa dia pacarnya "Kamu suka?" cewek itu mengangguk. Merekapun
membawaku pergi.

Aku tidak tahu ke maan mereka membawaku, yang jelas saat
gadis itu mengeluarkan aku dari kertas plastik, aku mendapati diriku
berada di sebuah kamar yang tidak begitu besar, namun sangat rapi. Aku
ditaruh di meja di samping tempat tidur. Aku melihat cewek itu memeluk
pacarnya, "Makasih ya."

"Sama-sama, aku seneng bisa membelikan sesuatu buat kamu."
Balas cowok itu, "Sbenernya aku pengen banget bisa nemenin kamu lebih
lama, tapi aku harus buru-puru balik. Sampai ketemu besok di kampus ya,
Natria." Oh, nama cewek itu Natria.

"Okay, inget ntar sms kalo udah nyampe kos. Hati-hati Dika."

Natria menutup pintu setelah cowok yang ternyata bernama
Dika itu keluar. Dia lalu megambil dan memelukku, "Aku cinta banget sama
dia." Katanya.

Hari-hari berlalu dengan cepat. Dika datang ke kos Natria
hampir setiap hari. Mereka terlihat sangat bahagia. Aku tidak pernah
bosan mendengarkan mereka bercerita, mereka tidak pernah kehabisan topik
yang menarik. Malam-malam setelah Dika pulang, Natria memelukku sambil
bercerita tentang betapa bahagianya dia.

Aku juga merasa sangat bahagia, tapi suatu malam di Bulan
Desember, Natria masuk ke kamarnya dengan mata yang basah. Aku menatap
mata itu dan aku bisa menemukan kesedihan dan kemarahan di dalamnya,
"Ada apa Natria?" aku bertanya tapi tak ada yang keluar dari mulutku.

Dia berdiri dalam kesunyian yang sanagt menyiksa selama
beberapa menit, namun bagiku itu terasa seperti berjam-jam. Aku tak tahu
apa yang terjadi padanya. Dia terlihat sangat sedih, kecewa, dan marah.
Dia berjalan perlahan ke arahku dan menarikku ke pelukannya, "Kenapa dia
tega ngelakuin ini sama aku?" dia memecah kesunyian. Aku merasakan
punggungku basah, dia menangis! Aku sangat berharap aku bisa
menghiburnya, menenangkannya. Andai saja aku manusia.

"Aku benci dia!" tiba-tiba Natria menarik telingaku dan
melemparkanku ke salah satu laci lemarinya. Di dalam lemari itu sangat
gelap. Aku takut, tapi aku tidak punya waktu untuk emmikirkan
ketakutanku. Aku tidak bisa melihat apa-apa, tapi aku bisa mendengar
semuanya. Natria menangis seperti anak kecil. Lalu aku mendengar tombol
/handphone /yang dipencet, sunyi selama beberapa detik, lalu terdengar
suara Natria yang bergetar, "Aku nggak pernah nyaka kamu bisa ngelakuin
ini! Kenapa Dika? Kenapa kamu ninggalin aku kaya gini? Apa yang kurang
dari aku? Aku udah berusaha ngelakuin yang terbaik buat kamu, tapi
kenapa kamu malah kembali ke cewek sialan itu bahkan sebelum kamu
mutusin aku?? Aku benci kamu Dika! Aku nggak akan pernah maafin kamu!"
dia menangis lagi, lebih keras dari yang tadi.

Apa? Dika menyakitinya? Dia meninggalkannya? Kenapa? Itu
pasti hanya salah paham! Dika tidak akan pernah melakukan itu! Dia
sangat mencintai Natria. Aku tahu itu. Aku percaya itu!

Aku tidak bisa mendengar apa-apa lagi, kurasa Natria sudah
tidur.

1 comment:

  1. hhehehehehehe,,, bagus ya,,, btw boleh brkenalan dg pemilik blog ini :D

    ReplyDelete